Hal tersebut diketahui usai penyisiran yang dilakukan oleh Unit Penjinak Bom (Jibom) di tempat kejadian perkara (TKP), Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, Provinsi Banten, Senin (10/1/2022).
Menangapi hal tersebut, Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan menyebut ledakan yang menewaskan satu orang warga di Kabupaten Pandeglang diduga akibat bom ikan.
“Itu mirip dengan kasus bom ikan dirumah pimpinan Khilafatul Muslimin Bandar Lampung. Ledakan Itu mirip dengan kasus yang terjadi di rumah Mustofa, pimpinan Khilafatul Muslimin di kawasan jalan bung tomo, gedung air, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung” Ujar Ken dalam rilisnya, Senin (10/01/22)
Ken Menjelaskan bahwa Rumah Mustofa yang merupakan tempat meledaknya bom ikan itu hanya berjarak 10 meter dari Polsek Tanjungkarang Barat. Namun ledakan bom ikan yang berasal dari rumah Mustofa tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa, hanya melukai istrinya hingga harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis
“Mustafa saat itu hanya didakwa atas kepemilikan bahan peledak berupa 1 kg potasium dan 50 detonator, yang divonis selama lima tahun dan enam bulan penjara” jelas Ken
Menurut Ken, dulu anggota Khilafatul Muslimin juga ada yang terlibat jaringan teroris Abu Rara yang menusuk mantan Menkopolhukam Wiranto yaitu Noval.
“Noval memiliki keterlibatan yakni, masuk dalam kelompok Abu Zee dan Abu Rara di Bekasi, Abu Zee merupakan orang yang menikahkan Abu Rara (walinikah), penusuk Mengkopulhukam Wiranto” ungkap Ken
Ken Menambahkan bahwa pusat Khilafah dunia versi Khilafatul Muslimin saat ini ada di Bandar Lampung, yang mana pimpinan mereka yaitu Abdul Qadir Baraja yang dianggap Khalifah atau Amirul Mukminin oleh jamaahnya hingga saat ini ditahan di Polda Lampung terkait prokes dan penghasutan.
Komentar