Keluar Dari Jaringan NII, Mahasiswi S2 Depresi Karena Diteror

"Kasus NII seperti pemerkosaan, orang yang sudah menjadi korban malu mau cerita, mau lapor takut diancam sama jaringan yang masih aktif" jelas Ken.

Nasional, Berita115 Dilihat

Beritaraya.id, Lampung – Berita tentang Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang menangkap 16 teroris yang ditangkap di Sumatra Barat yang merupakan jaringan Negara Islam Indonesia (NII) membuat kaget publik, karena selama ini kelompok NII dianggap tidak berbahaya oleh pemerintah walaupun mereka memilik tujuan mengubah ideologi Pancasila dengan Negara Islam.

Hal itu di ungkapan oleh Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan, Ia juga mengatakan bahwa dirinya banyak mendapat laporan dari masyarakat terkait keterlibatan di kelompok NII di seluruh indonesia, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, kalangan buruh dan bahkan dari kalangan artis dan pejabat negara.

“Bahkan ada korban dari mahasiswi S2 di perguruan tinggi di Lampung yang sampai saat ini masih depresi setelah memutuskan keluar dari jaringan NII karena diteror dengan berbagai ancaman.” Ungkap Ken dalam rilisnya lewat layanan Whatsapp kepada redaksi

Menurut Ken, rata rata korban NII yang memutuskan keluar itu menganggap apa yang telah dilalui sebagai aib yang tidak perlu diceritakan, lalu ketika diminta lapor ke aparat rata rata juga tidak mau karena takut keamanan diri dan keluarga terancam.

“Kasus NII seperti pemerkosaan, orang yang sudah menjadi korban malu mau cerita, mau lapor takut diancam sama jaringan yang masih aktif” jelas Ken.

Oleh karena itu, Dirinya membuka hotline NII Crisis Center via whatsaap di 0898-5151-228 sebagai tempat diskusi dengan para mantan NII yang telah insyaf.

“Aksess Hotline ini dibuka bukan hanya untuk para korban NII yang telah keluar dan Insyaf dan takut untuk bicara tapi juga kepada seluruh masyarakat. NII Crisis Center dirikan oleh para mantan aktifis NII yang telah sadar dan merupakan perwujudan dari tanggung jawab moral anak bangsa karena melihat korban yang terus berjatuhan dari kalangan muda akibat perekrutan gerakan NII.” Tutup Ken

Iklan Inline Artikel & banner Paling Atas, Setelah Menu, Melayang Bawah

Komentar