Beritaraya.id, Lampung – Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan menyatakan bahwa dirinya mendapatkan laporan dari orang tua yang anaknya menjadi siswa di Maarif NU Lampung terpapar NII.
Dalam Rilisnya kepada Redaksi Beritaraya.id, Jumat (01/07/2022), Ken Setiawan mengatakan bahwa adanya laporan tersebut menambah jumlah kasus NII di Lampung yang sebelumnya ada 30 warga di Jatiagung Lamsel yang positif terpapar NII.
Dalam hal ini Ken tidak bermaksud menyalahkan siapapun, termasuk sekolah, aparat dan pemerintah, sebab jangankan aparat, keluarga terdekat yaitu orang tua saja banyak yang tidak tahu bila anaknya telah terpapar NII.
Informasi yang diterima Ken tersebut juga menyebut jika salah satu yang melakukan perekrutan berasal dari kalangan mahasiswa UIN RIL dan UNILA Lampung.
Mereka dalam berjuang merekrut anggota baru awalnya sering menggunakan istilah islami seperti pejuang hijrah, cinta sunnah, cinta masjid dll sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk bergabung.
Ken menyebut tidak ada istilah sekokah dan kampus steril dari paham radikalisme, walaupun kampus tersebut berbasis latar belakang agama.
“Rarikalisme mengatasnamakan agama menurut Ken sama seperti virus covid yang bisa menimpa siapa saja. Masalahnya adalah sama seperti covid, banyak yang tidak percaya kalau NII itu ada, padahal ini adalah fakta dan terjadi dimasyarakat. Selama ini juga masyarakat merasa aman karena tidak ada lonjakan kasus NII padahal jika terasa tenang dan aman biasanya bahaya besar siap mengancam.” Ungkap Ken
Selanjutnya Ken mengingatkan akan bahaya besar yang terjadi jika lengah karena merasa aman.
“Tidak ada kamus aman dalam menghadapi potensi konflik radikalisme yang mengatasnamakan agama di masyarakat, justru ketika kita merasa aman itu adalah bahaya terbesar sebab biasanya bila kita merasa aman maka kita lengah” Tutup Ken.