Belum Di Bayar, Pengerjaan Proyek Direksi Keet PT Wika Tol Serang – Panimbang Dikeluhkan Pengusaha Penyedia Matrial

Kabupaten Pandeglang – Merasa dirugikan puluhan pengusaha penyedia matrial Tanah merah yang diduga tak kunjung dibayar oleh pihak PT Wika sebagai pelaksana proyek pengerjaan pembangunan jalan Tol Serang – Panimbang Seksi 3 khususnya di lokasi kantor Direksi keet pengontrol proyek Pembangunan Tol Serang – Panimbang seksi 3 Didesa Mekarjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Inline & Sidebar

“Kami sudah menyelesaikan pengurugan Tanah merah sesuai kebutuhan yang di pesan oleh pihak PT Wika dan sesuai yang disepakati bersama dan sudah selesai dilakukan untuk lokasi kantor Direksi keet namun hampir 3 Bulan ini belum juga dilakukan pembayaran oleh pihak perusahaan” ucap Anton Nuromadon salah satu pengusaha kepada awak media, Jumat (14/10/2022)

Anton Menambahkan bahwa dirinya sangat kecewa dengan PT. Wika yang hanya memberikan janji-janji dengan cara meminta waktu untuk menyelesaikan, Namun realitanya janji itu palsu belaka.

“Kami sudah habis kesabaran, beberapa Bulan yang lalu sampai dengan sekarang Jumat 14 Oktober 2022 sudah hampir 3 bulan, saudara (SN) Selaku perwakilan dari pihak perusahaan tak kunjung menepati janjinya,” terang Anton.

Lebih lanjut Anton menjelaskan bahwa perjanjian awal hitungan curah untuk pekerjaan urugan tanah, Namun setelah proses selesai berbeda dengan perjanjiannya.

“Awalnya dihitung Curah dan setelah selesai mekanismenya berbeda dengan perjanjian, dan total 476,95 kubik yang belum di bayar dengan jumlah 476,95×60.000 yakni Rp. 28.617.000,”ungkapnya

Tegasnya, Jika dalam jangka waktu dekat ini belum ada pelunasan maka kami akan terpaksa lakukan aksi unjuk rasa didepan kantor direksi keet milik PT Wika

Di tempat berbeda, Doris Ketua Umum (PELETON) pemuda Pandeglang mengatakan bahwa pihaknya sangat kecewa jika isu yang beredar ini memang betul adanya karena tentunya ini sangat tidak sesuai harapan semuanya khususnya para pengusaha kecil di daerah kabupaten Pandeglang.

“Kami akan melakukan langkah langkah pencegahan adanya oknum yang mencoba meraup keuntungan pribadi juga kelompoknya saja, Karena tentunya kita tau dibangunnya sarana dan prasarana infrastruktur jalan Tol ini selain memudahkan akses mobilisasi masyarakat pada umumnya jalan Tol juga di harapkan guna untuk dapat meningkatkan peningkatan perekonomian masyarakat bersama.” jelasnya

Sementara itu hingga berita ini ditayangkan pihak PT Wika belum bersedia memberikan tanggapan atau tidak dapat menemui awak media dengan alasan sedang ada rapat  yang tertulis dalam pesan Aplikasi WhatsApp messenger salah satu pihak PT Wika berinisial (SN).

Seperti di ketahui Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen melanjutkan pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang di Provinsi Banten sepanjang 83,67 km. Percepatan pembangunan tol ditandai dengan peletakan batu pertama (Groundbreaking) Seksi 3 Ruas Cileles – Panimbang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Gerbang Tol Exit Panimbang, tepatnya di Ruas Simpang Labuan – Cibaliung STA 16+500, Senin (8/8/2022).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kehadiran jalan tol ini akan mendorong perekonomian di wilayah Banten, khususnya melalui sektor pariwisata dan industri.

“Pertumbuhan ekonomi Banten akan tambah bagus, sekarang sudah lebih dari 5,4 persen atau diatas rata-rata nasional. Jadi kalau tol ini selesai, saya kira mereka dapat tumbuh di atas 6 persen dalam beberapa tahun ke depan,” kata Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaita.

Jalan Tol Serang-Panimbang akan melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Banten seperti Serang, Lebak, dan Pandeglang yang diharapkan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat, baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan Tol Jakarta – Merak, termasuk mendukung akses menuju kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya, seperti Kawasan Ste Pariwisata Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Jalan Tol Serang – Panimbang membentang sepanjang 83,7 km terbagi menjadi 3 Seksi, yakni Seksi 1 Ruas Serang – Rangkasbitung sepanjang 26,50 km telah beroperasi sejak Desember 2021, dilanjutkan dengan Seksi 2 Rangkasbitung – Cileles sepanjang 24 km dengan progres konstruksi 31,20%, dan Seksi 3 Cileles – Panimbang sepanjang 33 km.

“Sekarang kita groundbreaking bagian Pemerintah dengan anggaran Rp4,6 triliun akan kita selesaikan pada kuartal pertama 2024 untuk mendukung destinasi wista Tanjung Lesung,” kata Menteri Basuki.

Selain itu, kehadiran Jalan Tol juga diharapkan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan dari Jakarta menuju Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4 – 5 jam, nantinya hanya menjadi sekitar 2 – 3 jam. Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi Cileles – Panimbang akan diikuti dengan pembangunan 18 jembatan, 3 underpass, dan 11 overpass. Bertindak selaku kontraktor lokal adalah PT. Wijaya Karya dan PT. Adhi Karya.

PJ Gubernur Banten Al Muktabar menyampaikan kehadiran Jalan Tol Serang – Panimbang manfaatnya luar biasa karena untuk memperlancar konektivitas antara DKI Jakarta, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang hingga Kabupaten Lebak.

“Kami optimis ke depan jalan tol ini menjadi pemicu berkembangnya pusat pertumbuhan yang tentu akan berdampak positif pada Banten yang semakin maju. Terima kasih atas segala arah kebijakan pembangunan untuk Provinsi Banten,” kata Gubernur Al Muktabar.

(ROH | RED)

Iklan Sidebar & Inline Artikel

Komentar