Tangerang Selatan – Ketua Perkumpulan Kepala Sekolah (Kepsek) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Eko Pranoto menanggapi dengan baik usulan Trans Anggrek menjadi transportasi massal bagi anak sekolah.Meski begitu, Eko mempertanyakan kelayakan dari bus yang telah lama tidak terpakai itu.
“Cuma kita tau, kelayakan bus Anggrek itu sudah sekian lama tidak terpakai, itu butuh waktu,” ujarnya kepada wartawan, Jumat, (20/11/2023).
Menurut Eko, Trans Anggrek sendiri merupakan transportasi guna mengatasi kemacetan karena ramainya anak sekolah yang menggunakan kendaraan pribadi saat ini.
Namun, Eko membantah jika anak-anak sekolah yang menjadi peran utama kemacetan di Kota Tangsel, melainkan juga ada penyebab lainnya.
“Kemacetan yang terjadi di Tangsel karena banyak anak sekolah, tetapi tidak semua kemacetan disebabkan oleh anak-anak sekolah,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, solusi dari Dishub Tangsel untuk membuka shelter-shelter baru untuk antar jemput anak sekolah menggunakan Trans Anggrek, dimungkinkan akan menyebabkan perpindahan titik kemacetan.
“Sementara kita belum tau shelternya, seperti apa, dan bagaimana mekanisme antar jemputnya. Menurut saya lebih baik banyak komunikasi dengan pihak komite sekolah (apabila terjadi kemacetan, red),” terangnya.
Menurut Eko, membenarkan saat mengantar sekolah banyak sekali kendaraan mobil hanya menampung satu atau dua siswa saja.
Meski begitu, Eko mengungkapkan tidak mudah menggiring orang tua untuk mempercayakan anaknya ke Shelter atau menggunakan angkutan yang disediakan oleh Dishub Tangsel.
“Tetapi tidak mudah menggiring orang tua untuk mempercayakan anaknya ke shelter atau menggunakan angkutan umum yg disediakan, oleh Dishub,” paparnya.
Eko mengatakan, pihaknya akan menerima apapun usulan dari Pemerintah Kota Tangsel melalui Dishub untuk menggunakan Trans Anggrek sebagai angkutan sekolah, dan untuk mengurai kemacetan, dikarenakan tujuan yang baik.
“Tetapi yang pertama adalah perlu simulasi, perlu rencana yang matang, satu bis anggrek sudah tua, yang kedua titik-titik shelter itu akan, menimbulkan titik kemacetan yang baru,” tutupnya.
Sebelumnya Kemacetan dikawasan Kota Tangerang Selatan diakui sering terjadi karna anak-anak sekolah yang lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi.Demikikan kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ika, saat diwawancara wartawan, Senin, (16/1/2023).Ika mengatakan Trans Anggrek akan dijadikan angkutan sekolah di tahun 2023 ini.
“Trans Anggrek akan kami pergunakan untuk angkutan sekolah. Jadi nanti pihak kami siapkan titik-titik, agar Trans Anggrek ini menjadi bus feeder,” ujar Ika.
“Kemacetan seringkali kerap terjadi disebabkan oleh anak-anak sekolah yang lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi, sebagai transportasi antar-jemput,” akuinya. (Biro Tangerang Raya| RED)
Komentar