Tangerang Selatan – Istilah PPDB atau penerimaan peserta didik baru saat ini semakin viral dan mengundang pro kontra terkait pelaksanaan hingga pada regulasi yang dijadikan acuan.
Bahwa PPDB dari tiga tahun lalu mengacu pada permendikbud No 1 tahun 2021 dimana dalam permen tersebut mengatur tata cara penerimaan baik jalur zonani afirmasi pindah tugas maupun prestasi lengkap dengan kuota prosentasinya.
Aturan tersebut di atas kertas cukup bagus namun pada prakteknya ternyata jauh panggang dari api, penuh dengan kecurangan, adanya jual beli kursi, ganti KK atau pindah KK hingga penggelembungan nilai raport
.Bukan hanya terjadi di Tangsel, daerah lainpun saat ini bergolak, protes terhadap hasil ppdb hingga terjadi penutupan sekolah oleh warga.
Menyikapi dan prihatin terhadap praktek praktek PPDB yang seperti ini, Perkumpulan Kepala Sekolah Swasta Tangerang Selatan atau yang dikenal dengan PKSS melakukan kritik dan protes dengan elegan, dengan menggelar lomba melalui pembuatan dan pembacaan puisi di kedai Coffe Marthom Ciater.
Hadir dalam giat lomba tersebut Ketua PGRI, Ketua BMPS dan juga ketua Dikdasmen perguruan Muhammadiyah kota Tangerang Selatan.
Mereka hadir sebagai suport dan turut prihatin dengan PPDB tahun ini yang semakin tidak berpihak pada sekolah swasta.
Dalam sambutannya Eko Pranoto P selaku Ketua PKSS Tangerang Selatan, menyampaikan bahwa sesungguhnya PKSS sudah audience dengan kepala Dinas terkait PPDB tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya, “Pa Kadis sudah komitmen dan berjanji akan mengawal penuh bahwa SMPN negeri akan dibatasi jumlah siswa antara 32 hingga 36”, kita tunggu ending dari PPDB.
Kita tetap berfikir positif dan niat baik berpegang teguh pada komitmen bersama namun kita tetap harus kritis dan hari ini sikap kritis kita sampaikan dalam bentuk karya puisi, silakan para kepala sekolah adu kompetensi mengikuti lomba ini.
Terima kasih saya sampaikan kepada para pengurus PKSS yang tetap solid tangguh dan kuat, dan kepada ketua PGRI ketua BMPS serta ketua Dikdasmen Perguruan Muhammadiyah yang turut hadir dalam lomba baca puisi ini.
“Inilah bentuk kesamaan kita sebagai warga yang peduli untuk pendidikan”.
Lomba puisi PKSS yang pertama di gelar ini diikuti oleh 17 peserta, adapun juara 1 dari SMP Falatehan Serpong , juara 2 KS SMP Nusantara Ciputat dan juara 3 KS SMP plus Islamiyah pondok Aren.
Sedangkan dewan juri sebagai penilai adalah dari guru dan independen praktisi Seni di Tangerang selatan.
Satu apresiasi untuk PKSS sikap kritis tetap berjalan namun dengan gaya yang menawan.
Di akhir acara seluruh yang hadir mendapatkan doorprize buku bacaan dari PT Gramedia.
Komentar