LUMAJANG, Beritaraya.id – Petugas pengamatan Gunungapi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur Liswanto, AP. Menyampaikan dari hasil pengamatan enam jam terakhir hari Kamis (27/07/2023) telah terjadi letusan asap secara visual teramati 7 kali warna putih kelabu tinggi asap 200 – 600 meter.
“Visual gunung kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati. Letusan asap secara visual teramati 7 kali warna putih kelabu tinggi asap 200 – 600 meter”, kata Liswanto dari laporan pengamatannya.
Metrologi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara 21-26 °C. Gunung berketinggian 3676 mdpl dengan status level lll siaga.
Liswanto juga menyampaikan gunung tertinggi di jawa ini terjadi aktivitas kegempaan letusan 2 kali, Amplitudo 12 – 22 milimeter, durasi : 60-110 detik, dan guguran 2 kali, Amplitudo 3 – 6 milimeter, durasi 27 – 56 detik.
“Kegempaan letusan 2 kali, Amplitudo 12 – 22 milimeter, durasi 60-110 detik. Guguran
2 kali, Amplitudo : 3-6 mm, Durasi : 27 – 56 detik. Hembusan 3 kali, Amplitudo 4 – 7 milimeter, durasi 26 – 35 detik. Tremor Harmonik 12 kali, Amplitudo 3 – 7 milimeter, durasi 98 – 208 detik. Tektonik Jauh 1 kali, Amplitudo 26 milimeter, S-P 15 detik, durasi 27 detik”, papar Liswanto.
Dari hasil pengamatan tersebut Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, PVMBG merekomendasikan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 Km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)”, pinta Liswanto kepada masyarakat.
Sementara itu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Kontributor Jawa Timur : Emon
Komentar