Tutup Iklan
Olahraga

Pacu Kuda Derby 2025: Simbol Budaya dan Kolaborasi Bukittinggi–Agam

22
×

Pacu Kuda Derby 2025: Simbol Budaya dan Kolaborasi Bukittinggi–Agam

Sebarkan artikel ini
Pacu Kuda Derby 2025: Simbol Budaya dan Kolaborasi Bukittinggi–Agam
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, secara resmi membuka acara, didampingi Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Mahfud, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, serta Bupati Agam Benni Warlis (dok: Erik/Berita Raya)

Event Pacu Kuda Wisata Derby 2025 kembali digelar meriah di Gelanggang Bukit Ambacang, Minggu, (11/5), mempererat sinergi Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.

Perlombaan pacuan kuda ini menjadi simbol kuat kolaborasi dua wilayah bertetangga yang memiliki kedekatan sejarah, budaya, dan letak geografis yang saling mendukung satu sama lain.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, secara resmi membuka acara, didampingi Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Mahfud, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, serta Bupati Agam Benni Warlis.

Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Kapolda, sebagai bentuk penghormatan terhadap adat Minangkabau yang sakral dan penuh makna dalam setiap momen penting.

“Pacu kuda bukan hanya olahraga, tapi warisan budaya yang menyatukan masyarakat Minangkabau,” ujar Ramlan dalam pidatonya yang disambut antusiasme penonton.

Ramlan juga mengapresiasi aksi memukau gadis cilik yang menjadi joki cilik, simbol bahwa tradisi Minang terus hidup dan diwariskan kepada generasi muda.

Bupati Agam Benni Warlis menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya event tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

“Semoga ajang ini sukses dan berdampak positif terhadap pariwisata serta ekonomi lokal masyarakat Agam dan Bukittinggi,” ucapnya.

Event ini menjadi bukti bahwa Pacu Kuda Derby bukan sekadar kompetisi, melainkan ajang promosi budaya dan potensi wisata daerah kepada masyarakat luas.

Antusiasme penonton dari berbagai daerah menunjukkan bahwa pacuan kuda tetap menjadi daya tarik wisata yang memperkuat identitas dan silaturahmi antarwarga.

Ketua pelaksana, Fauzan Haviz, menyebutkan event tahun ini terdiri dari 19 race yang diikuti peserta dari seluruh Sumatera Barat, dimulai pukul 07.30–17.30 WIB.

“Event Pacu Kuda Derby telah menjadi agenda tahunan di Bukittinggi dan Agam, biasanya digelar pada Maret atau April,” tutupnya.