Tutup Iklan
Internasional

Guru Malaysia Viral Tegur Siswa karena Tugas Pakai Bahasa Indonesia

24
×

Guru Malaysia Viral Tegur Siswa karena Tugas Pakai Bahasa Indonesia

Sebarkan artikel ini
Photo : Tangkapan layar akun IG @cikgu.gja
Photo : Tangkapan layar akun IG @cikgu.gja

Seorang guru sekolah dasar di Malaysia menjadi sorotan setelah video dirinya menegur murid karena menggunakan Bahasa Indonesia dalam tugas Bahasa Melayu viral di media sosial. Video tersebut diunggah melalui akun Instagram @cikgu.gja dan dengan cepat menyebar ke berbagai platform digital.

View this post on Instagram

A post shared by Cikgu Gja | Hidup Jadi Manfaat (@cikgu.gja)

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Dalam video tersebut, guru bernama Azizah memeriksa tugas murid yang menulis istilah seperti “berencana”, “teman-teman”, dan “rumah sakit”. Ia menyebut kosakata itu berasal dari Bahasa Indonesia dan tidak sesuai dengan silabus Bahasa Melayu yang berlaku di sekolah-sekolah Malaysia.

“Sebab sekarang karangan murid penuh perkataan macam: berencana, teman-teman, rumah sakit… 😩 Apa yang mereka tengok, itulah yang mereka tulis,” tulis akun @cikgu.gja dalam caption video, sambil mengimbau para orang tua untuk memantau konten digital yang dikonsumsi anak-anak.

Azizah menegaskan bahwa tegurannya bukan untuk merendahkan bahasa atau negara lain. Ia menghormati Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang indah dan kaya budaya, namun menekankan pentingnya ketepatan penggunaan bahasa dalam konteks akademik.

“Video ni bukan untuk hina mana-mana bahasa atau negara. Saya hormat Bahasa Indonesia… Tapi dalam karangan sekolah, murid perlu guna Bahasa Melayu yang betul, ikut silibus Malaysia,” tulisnya dalam unggahan lanjutan.

“Niat saya cuma nak mendidik dengan kasih. ✨ Maaf kalau ada yang tersinggung.”

Unggahan itu menuai berbagai komentar dari warganet Malaysia dan Indonesia. Beberapa pengguna media sosial mengungkapkan keprihatinan serupa.

“Ya betullllll… dorg ckp pun Bahasa Indonesia wehhh… jenuh nak betulkan… dalam karangan pun sama…. penat weh,” tulis akun @2d3.

Akun @betty.fh menambahkan,

“Bukan kata ‘sama’, seharusnya ‘dengan’, dalam Bahasa Indonesia pun itu salah 😂.”

Netizen Indonesia seperti @farah_yda287 juga mengakui bahwa pelanggaran tata bahasa juga kerap terjadi di Indonesia,

“Kami orang Indonesia pun memang banyak tidak ikut tata bahasa dalam komunikasi sehari-hari 😂. Tapi dalam hal yang formal itu salah.”

Fenomena ini mencerminkan bagaimana konten digital lintas negara dapat memengaruhi cara berbahasa generasi muda. Guru seperti Azizah berharap, selain guru, orang tua juga turut berperan dalam membimbing penggunaan bahasa yang sesuai dengan konteksnya.