Tutup Iklan
Berita

Pemkot Tangsel Diminta Antisipasi, DPRD Sarankan Angka Inflasi 5 Persen

180
×

Pemkot Tangsel Diminta Antisipasi, DPRD Sarankan Angka Inflasi 5 Persen

Sebarkan artikel ini
Pemkot Tangsel Diminta Antisipasi, DPRD Sarankan Angka Inflasi 5 Persen

Beritaraya.Id, Tangerang Selatan – DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel untuk menyiapkan langkah guna mengantisipasi jika inflasi di Kota bertajuk Cerdas, Modern dan Religius mengalami kenaikan.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Tangsel, Wawan Syakir, mengatakan dirinya telah memberikan catatan dalam pembahasan KUPA dan KUA beberapa waktu lalu agar Pemkot mengantisipasi jika inflasi mengalami kenaikan.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Sebagai bentuk antisipasi, Politisi Partai Demokrat itupun mengusulkan agar angka inflasi ditetapkan sebesar 4,5 hingga 5 persen.

“Saya menyampaikan mengenai antisipasi inflasi. Kita banggar mengamati perkembangan dan situasi yang terjadi akhir-akhir ini. Ada beberapa bahan pokok yang harganya sudah mulai merangkak naik dan itu juga diakui oleh Walikota. Meski tidak semua komoditi mengalami kenaikan harga bukan berarti tidak terjadi inflasi,” ujar Wawan Syakir kepada Tangerangraya.net – Jaringan Berita Raya News Network, Kamis, (25/8/2022).

“Apalagi berdasarkan keterangan salah satu Menteri kemungkinan BBM bersubsidi akan mengalami kenaikan. Kalau kemungkinan itu terjadi, berapapun naiknya pasti akan berdampak kepada kenaikan harga bahan pokok lainnya. Itulah mengapa kami Banggar mengusulkan inflasi itu di 4,5 persen sampai ke 5 persen,” tambah Wawan Syakir.

Politisi Partai Demokrat itupun menjelaskan, alasan pihaknya menyarankan angka lima persen yaitu untuk mengantisipasi agar tidak ada jarak yang terlalu jauh jika dikemudian hari angka inflasi Kota Tangsel mengalami kenaikan.

“Karena nanti kalau dipatok rendah sedangkan angka inflasi tinggi yang ada nanti terdapat jarak atau gap yang cukup bahaya kalau tidak diantisipasi dampaknya. Sehingga antisipasi-antisipasi dari Pemkot itu harus betul-betul fokus pada masalah menjaga kestabilan ekonomi serta menjaga ketersediaan dan harga pangan,” jelas Wawan.

“Jangan sampai angka kemiskinan dan angka pengangguran kembali meningkat dan ini yang menjadi konsen banggar. Tetapi ketika TAPD ngotot dengan 2,5 sampai 3,5 persen tidak apa-apa, yang pasti kami Banggar sudah mengingatkan,” sambungnya.

Sementara itu, Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, memastikan inflasi daerah di Kota Tangsel masih terkendali. Menurut Benyamin, terkendalinya inflasi di Kota Tangsel lantaran kenaikan harga bahan dasar yang tidak terjadi pada semua komoditi.

“Kita selalu melakukan rapat inflasi daerah itu sebulan sekali. Sementara ini inflasi di Tangerang Selatan masih terkendali,” kata Benyamin Davnie.

“Kenaikan harga bahan pokok komoditi itu tidak terjadi pada semua, hanya cabai dan telur sekarang ini, yang lain-lain relatif tidak naik. Jadi inflasi Tangsel relatif terkendali,” tambahnya.

Benyamin menyebut, selama tiga bulan terakhir, angka inflasi di Kota Tangsel fluktuatif. Bulan Mei 2022 inflasi mencapai 0,69 persen, bulan Juni 2022 mencapai 0,92 persen dan bulan Juli 2022 diangka 0,49 persen.