Oleh Divo Gimbal, Founder Elektrik Rakyat Indonesia (ERI)
Motor listrik semakin populer karena hemat energi dan ramah lingkungan. Namun, saat musim hujan dan banjir, diperlukan perawatan ekstra agar tetap aman dan tahan lama. Di tengah kondisi cuaca ekstrem, banyak pengguna mulai mempertanyakan keamanan dan keawetan motor listrik.
Sebelum berkendara, penting untuk memeriksa kondisi jalan. Hindari rute rawan genangan tinggi dengan mengecek aplikasi peta atau laporan warga. Jalur tergenang berisiko merusak komponen listrik motor.
Meskipun beberapa motor listrik memiliki fitur tahan air, sebaiknya tidak menerobos banjir di atas setengah tinggi roda. Air dapat masuk ke konektor, controller, atau bearing roda, memicu korsleting dan kerusakan mekanis.
Pastikan seluruh sambungan kabel dan konektor tertutup rapat. Gunakan pelindung tambahan seperti plastik wrap pada area sensitif. Jika memungkinkan, tingkatkan ke konektor dengan sertifikasi IP67 atau IP68.
Setelah melintasi hujan atau genangan, segera keringkan motor. Fokus pada bagian kabel, soket, dan area bawah kendaraan. Gunakan udara bertekanan rendah untuk mengeringkan sistem pengereman agar tidak aus atau berkarat.
Pengisian daya sebaiknya dilakukan saat motor benar-benar kering. Air yang tertinggal di port pengisian dapat memicu hubungan pendek dan merusak sistem baterai.
Perawatan rutin penting dilakukan, terutama setelah musim hujan. Periksa kondisi kabel, bearing, dan rem secara berkala untuk memastikan kinerja optimal dan mencegah keausan dini.
Modifikasi kelistrikan seperti penambahan lampu atau klakson harus dilakukan secara profesional. Hindari pemasangan sembarangan yang bisa meningkatkan risiko kerusakan akibat air.
Dengan perawatan yang tepat dan langkah pencegahan yang sesuai, motor listrik tetap dapat digunakan secara aman di musim hujan. Edukasi dan perhatian lebih dari pengguna akan membuat kendaraan ini tetap andal meski dalam kondisi cuaca ekstrem.
Tips dari Founder ERI agar Motor Listrik Aman Saat Hujan dan Banjir
