Tutup Iklan
Berita

Aktivis Geram! Akses Jalan dan Jembatan di Cikeusik Putus Akibat Banjir, Pemerintah Diminta Bertindak Nyata

15
×

Aktivis Geram! Akses Jalan dan Jembatan di Cikeusik Putus Akibat Banjir, Pemerintah Diminta Bertindak Nyata

Sebarkan artikel ini
Aktivis Geram! Akses Jalan dan Jembatan di Cikeusik Putus Akibat Banjir, Pemerintah Diminta Bertindak Nyata

Hujan deras kembali mengguyur Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. Sejumlah desa dilanda banjir, mengakibatkan akses jalan dan jembatan terputus hingga terendam air. Sabtu, (24/5/2025).

Desa yang terdampak banjir meliputi Kampung Blengbeng, Desa Cikeusik, Desa Curug Ciung, Desa Sumur Batu, dan Kp Lewi Gede. Kondisi ini menambah derita warga.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Salah satu jembatan darurat yang menjadi penghubung utama kembali terendam. Hal ini mengundang keprihatinan masyarakat serta kemarahan aktivis sosial setempat.

Aktivis Entis Sumantri, atau Tayo, menilai banjir bukan sekadar bencana tahunan. Ia menyebut persoalan mitigasi tidak ditangani serius oleh pihak berwenang.

Menurut Tayo, banjir ini akibat lemahnya penanganan. Pemerintah daerah hingga pusat diminta segera membuka mata dan bertindak nyata, bukan sekadar memberi janji.

Beberapa jembatan yang terputus antara lain Jembatan Cipaas, Jembatan Cikaer, Jembatan Cikayang, dan Jembatan Blengbeng. Semua akses penting itu kini lumpuh total.

Banyak warga terisolasi, termasuk anak sekolah yang tidak dapat melintasi jembatan untuk belajar. Mereka terpaksa bertahan dan berharap ada solusi segera.

Tayo menyebut beberapa jembatan tersebut dibangun hasil swadaya warga. Namun, bangunan darurat itu tak mampu bertahan saat banjir besar datang.

Ia menegaskan solusi sementara tidak cukup. Pemerintah harus turun langsung dan memberi penanganan cepat serta permanen untuk keselamatan masyarakat.

Sani, siswa MTS 6 Cikeusik, mengaku ketakutan saat menyeberang ke sekolah. Ia berharap jembatan diperbaiki agar akses pendidikan tidak terganggu.

Seorang petani berinisial A juga mengungkapkan keresahannya. Menurutnya, jalan rusak dan jembatan rawan sangat membahayakan, apalagi saat hujan deras turun.

Warga menuntut tindakan nyata, bukan janji kosong. Pemerintah diminta segera hadir dan menyelamatkan akses vital warga Cikeusik sebelum korban kembali berjatuhan.(*)