Tutup Iklan
Berita

Bosan dan Jenuh Sekolah Daring, Siswa di Tangsel Sambut Baik PTM Terbatas

76
×

Bosan dan Jenuh Sekolah Daring, Siswa di Tangsel Sambut Baik PTM Terbatas

Sebarkan artikel ini
BERITA, TANGSEL – Sejumlah sekolah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyambut baik pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang dimulai hari ini, Senin, (6/9/2021).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan pada SMP Negeri 9 Kota Tangsel, Yudi Setiadi, mengatakan, pembelajaran tatap muka menjadi solusi agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara maksimal.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

“Yang pertama sangat antusias sekali menyambut baik, dari pihak sekolah, terutama kepala sekolah dan para ibu guru dan juga siswa. Alhamdulillah kita lihat, keadaan evaluasi pada pagi hari ini begitu antusias anak anak hadir kesekolah, tepat waktu dan tentunya juga protokol kesehatan (Prokes),” kata Yadi.

Yadi menuturkan, proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang selama ini dilakukan berpotensi menimbulkan kebosanan dan kejenuhan.

Bahkan, lanjut Yadi, pihaknya khawatir peserta didik justru lebih banyak main game dari pada belajar. Menurutnya, hal itu justru akan merusak karakter anak-anak.

“Ya harapannya mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik ya. Pihak sekolah bisa full segera, mungkin PTM itu difullkan 100 persen. Tentu dengan covid-19 ini sudah reda bahkan sudah zona hijau tentunya,” tuturnya.

“Karena mereka (peserta didik, red) merasa kebosanan, kejenuhan dirumah ketika online itu. Dan paling mengkhawatirkan itu, malah anak lebih banyak main gamenya, nah itu yang merusak karakter anak-anak,” tambah Yadi.

Hingga kini, tegas Yadi, para pendidik dan peserta didik telah mendapatkan informasi dan sosialisasi dari pihak sekolah, untuk tetap mematuhi prokes. Salah satu yang tampak menjadi perhatian adalah, imbuh Yadi, para siswa diwajibkan membawa bekal sendiri dari rumah, sehingga kebersihan dan kesehatan makanannya lebih terjaga.

“Tentu kita ketika masuk ke gerbang kita di seleksi, masuk satu persatu siswa di thermogun apa suhunya itu sesuai dengan prokes, kemudian pakai masker, kemudian cuci tangan yaitu hand sanitizer jadi semua sudah diatur mulai gerbang masuk secara tertib dan teratur masuk ke kelas,” ungkap Yadi.

Sudah (disosialisasikan) dan coba bisa kita lihat ya, kantin SMPN 9 masih ditutup sesuai perintah instruksi dari atas bahwa tidak diperkenankan untuk buka. Siswa pun membawa bekal dari rumah, tadi sudah diinstrukskan bahkan sudah diinformasikan sebelumnya bahwa anak membawa makanan dan minum dan makan dari rumah di sekolah,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan bahwa, saat ini PTM tetap akan diuji dan dievaluasi secara rutin dalam penerapannya. Pasalnya, dalam kegiatan belajar mengajar perdana di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tiga tersebut, diperuntukkan siswa SMP terlebih dahulu, sambil melihat perkembangan PTM dalam sepekan mendatang, dimana direncanakan untuk TK dan Paud.

“Kebijakan yang kami ambil di Tangsel untuk PTM minggu ini, kita awali dari tingkat SMP dulu baik negeri maupun swasta. Nanti kita lihat perkembangan dalam seminggu ke depan. Direncanakan minggu depan, tingkat SD, TK dan Paud. Tadi saya lihat, alhamdulillah semua perangkat untuk layanan kesehatannya sudah cukup bagus.
Sistemnya hari ini belajar rombongan A. Rombongan B belajar online,” kata Benyamin Davnie saat memantau jalannya PTM di SMP Negeri 8.

“Alhamdulillah mereka merindukan untuk sekolah tatap muka. Maka saya mengizinkan untuk belajar tatap muka dengan catatan, bahwa selain sudah divaksin, mereka harus tetap menjaga prokes didalam sekolah maupun diluar sekolah,” tandas Benyamin Davnie. (MCM | RED)

Artikel ini tayang perdana di MCMnews.id