Tutup Iklan
Daerah

Kampanyekan Stop Tawuran, SMK Al Hikma Gelar LDKS

128
×

Kampanyekan Stop Tawuran, SMK Al Hikma Gelar LDKS

Sebarkan artikel ini

KABUPATEN TANGERANG, BERITARAYA.ID – Sekolah Menengah Kejuruan Al- Hikma Teluknaga, Kabupaten Tangerang menggelar kegiatan pendidikan karakter untuk siswa dan siswi lewat program Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sekolah yang berlangsung selama dua hari yakni dari tanggal 29-30 Januari 2022 dan di isi oleh pemateri dari para guru dan narasumber lainnya .

Kepala sekolah SMK Al-Hikma Asep Bari Mukhlis, mengatakan menurutnya kegiatan tersebut sangat penting diselenggarakan dan diikuti oleh siswa dan siswi di sekolahnya. Selain sebagai dasar para siswa mampu menjadi seorang pemimpin kedepannya dan mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekolah yang baik dan positif.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

“Tadi juga kita kampanye terkait isu soal tawuran pelajar yang beberapa Minggu lalu sampai menewaskan. Para siswa bersama-sama dengan berteriak ” SMK Al-Hikma ,Sekolah Anti Tawuran”.” Ungkap Asep

Dalam kesempatan yang sama , Alfian Suhardi salah satu tokoh pemuda Teluknaga yang menjabat sebagai Wakil Ketua Karang Taruna Kampung Melayu Timur ini memberikan materi dan mendukung gerakan sekolah anti tawuran.

Menurutnya, Hal ini perlu menjadi perhatian khusus kepala sekolah , dengan adanya kegiatan LDKS ini mampu memberikan nilai positif kepada siswa , dan membangun siswa menjadi generasi emas Indonesia kedepannya dan memilik nilai keterampilan dan inovasi serta mampu memberikan nilai positif terhadap para siswa lainnya.

“Saya yakin ketika para siswa diberikan edukasi dan pandangan yang positif , mereka mampu mengontrol emosi dan jiwanya yang masih labil ini ,kedalam kegiatan yang positif seperti OSIS ini ” ujarn Alfian disaat menyampaikan materinya .

Masih kata Alfian bahwa memang banyak tokoh-tokoh nasional yang sekarang memimpin bangsa ini dulunya juga ikut berorganisasi. Menurutnya mereka lahir tak langsung tiba-tiba turun dari langin menjadi seorang pemimpin, tapi mereka juga mengikuti proses dan waktu.

“Proses membentuk kesadaran dilakukan di lingkungan sekolah formal dan keluarga. Nah tugas organisasi di sekolah itu harus bisa membentuk anggotanya agar berpikir kritis demi kepentingan bersama.’’ tutupnya