Tutup Iklan
Berita

Pernyataannya Dipelintir Reqnews, Mahfud MD: Itu Berita Bohong

150
×

Pernyataannya Dipelintir Reqnews, Mahfud MD: Itu Berita Bohong

Sebarkan artikel ini
Pernyataannya Dipelintir Reqnews, Mahfud MD: Itu Berita Bohong

JAKARTA, BERITARAYA.ID – Menteri Koordinator Politik Hukum dam Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah pemberitaan dirinya di media Reqnews dengan judul berita “Tak Sudi Nama Jalan di Jakarta Gunakan Nama Ataturk, Mahfud Md: Dia Itu penjahat” yang tayang pada 25/10/2021.

Dipelintir statement-nya dalam pemberitaan teraebut dengan tegas Mahfud menyatakan berita Reqnews bohong.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

“Berita Reqnews bohong. Kata saya, yang tak setuju Attaturk dijadikan nama jalan di sini bilang “Attaturk jahat kepada Islam tapi dia dikagumi oleh Bung Karno (BK)” sehingga pada 1938 BK usul Indonesia jadi negara sekuler seperti Turki. Tapi setelah berdebat dengan tokoh-tokoh Islam akhirnya Bung Karno usulkan Pancasila,” tegas Mahfud dalam keterangan di akun Twitter pribadinya sambil menunjukan judul berita di dalam handphone, Senin (25/10).

Baca Juga :Menko Polhukam Sebut Pemerintah Bertekad Netral Dan Adil Pada Pemilu 2024

Kemudian Mahfud menjelaskan tentang sejarah yang terjadi pada tahun 1938 terkait tulisan Bung Karno soal Kemal Attaturk.

“Ceritanya: Pada tahun 1938 Bung Karno tiba-tiba menulis bahwa “Kalau Indonesia merdeka kelak perlu meniru Turki yang dibangun oleh Kemal Attaturk, yakni, memisahkan agama dan negara. Sebab kalau agama dan negara disatukan keduanya akan mundur”. Pendapat Bung Karno tsb ditentang oleh Natsir,” jelasnya.

Dirinya melanjutkan perdebatan antara Bung Karno dengan Natsir Cs itu bermuara di Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tahun 1945.

“Perdebatan tentang konsep negara Islam dan negara sekuler antara Bung Karno dan Natsir Cs. itu bermuara di BPUPK dan PPK (perancang UUD dan pendiri negara) pada tahun 1945. Hasilnya adalah mendirikan Negara Pancasila yakni negara yang bukan negara sekuler tapi juga bukan negara agama,” lanjutnya

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi menjelaskan bahwa di dalam pidatonya di Surabaya dirinya berkata orang-orang tak setuju adanya Jalan Ataturk bilang Ataturk jahat tak sebanding dengan Bung Karno.

“Jadi dalam pidato saya di Surabaya itu saya berkata, orang-orang yang tak setuju adanya Jalan Ataturk bilang “Ataturk jahat, tak sebanding dengan Bung Karno”. Ada pun saya mengatakan “Bung Karno pernah mengagumi dan mendukung Attaturk tapi setelah berdebat dengan ulama-ulama Islam melahirkan kompromi Negara Pancasila,” tandas Mahfud.

Berdasarkan penelusuran Redaksi Beritaraya.id link berita di Reqnews dengan judul “Tak Sudi Nama Jalan di Jakarta Gunakan Nama Ataturk, Mahfud Md: Dia Itu penjahat” sudah tidak dapat ditemui kemungkinan beritanya telah dihapus.