Nasional

Presiden Prabowo Resmikan Kantor Danantara, Lembaga Baru Pengelola Investasi Negara

8
Photo : Threads
Photo : Threads

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan kantor pusat Badan Pengelola Investasi Danantara pada Senin pagi di Jakarta Selatan. Peresmian ini menandai operasional penuh lembaga baru yang dirancang untuk mengelola kekayaan negara dan mendorong investasi strategis dalam rangka pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Lembaga Strategis untuk Diversifikasi Aset Negara

Danantara, yang dibentuk pada Februari 2025 melalui Peraturan Presiden, merupakan sovereign wealth fund kedua di Indonesia setelah INA (Indonesia Investment Authority). Lembaga ini diberi mandat untuk mengelola portofolio aset milik negara, termasuk perusahaan BUMN, tanah negara, dan investasi keuangan strategis.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Danantara diharapkan menjadi pilar penguatan ekonomi nasional.

“Kita membangun Danantara bukan hanya sebagai institusi keuangan, tetapi sebagai penjaga masa depan kekayaan negara,” ujarnya.

CEO Danantara, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa lembaga ini menargetkan pertumbuhan aset kelolaan secara agresif dalam lima tahun ke depan, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7–8 persen.

“Kantor pusat ini akan menjadi basis operasional untuk menarik kemitraan internasional, sekaligus pusat koordinasi antar-lembaga dalam pengelolaan aset negara,” kata Rosan dalam pidato resminya.

Fokus pada Efisiensi dan Kolaborasi

Danantara akan beroperasi sebagai entitas otonom dengan struktur tata kelola korporasi modern. Lembaga ini mengusung pendekatan kolaboratif, bekerja sama dengan investor institusional global dan mitra strategis domestik untuk mengoptimalkan nilai ekonomi dari aset negara yang sebelumnya kurang termanfaatkan.

Menurut data awal, Danantara mengelola aset senilai lebih dari USD 1 miliar dan memiliki potensi tambahan aset hingga USD 20 miliar dalam bentuk tanah dan kepemilikan BUMN.

Tanggapan Pasar dan Tantangan Tata Kelola

Kalangan analis dan investor menyambut pembentukan Danantara sebagai langkah positif menuju modernisasi pengelolaan aset negara. Namun, mereka juga mengingatkan pentingnya transparansi, independensi politik, dan akuntabilitas publik sebagai prasyarat kepercayaan pasar.

“Kesuksesan Danantara akan bergantung pada sejauh mana lembaga ini dapat mempertahankan integritas dan menghindari campur tangan birokratis,” ujar Arif Budiman, analis senior dari Nusantara Capital Partners.

Agenda Selanjutnya

Danantara dijadwalkan merilis struktur manajemen lengkap dalam beberapa pekan ke depan dan akan memulai roadshow investasi di Asia Timur dan Timur Tengah pada kuartal ketiga 2025. Pemerintah menyatakan bahwa Danantara akan menjadi bagian dari strategi jangka panjang menuju visi “Indonesia Emas 2045”.

Exit mobile version