“Ya, beginilah kiranya proyek uang rakyat 2,3 T itu. Pembangunan jalur balapan terlihat dihiasi lumpur yang “mengisap”. Tak ada pekerja, yang ada hanya kambing yang berbaris. Miris. Kejar tayang tinggal 5 bulan lagi dengan kondisi begini?” cuit Giring dii akun Teitternya.
Giring juga menyampaikan Formula E merupakan oroyek ambisius dengan budget besar yang persiapannya mepet.
“Gokil ini sih proyek Formula E, proyek ambisius banget, budget besar, pakai uanh rakyat dan waktu persiapan yang mepet banget,” ujarnya melalui vlog yang diunggah di akun Twitteri pribadinya.
Mantan vokalis Nidji ini menegaskan dirinya tidak yakin pembangunan sirkuit bisa terlaksana dan kalau terlaksana itu dipaksakan.
“Gue ngga yakin nih bisa kejadian pembangunan sirkuit ini dan kalau kejadian pasti dipaksakan. Dan akalu dipaksakan mudah-mudahan ngga malu-maluin nama baik Indonesia di mata internasional,” tegas Giring.
Dirinya pun menyampaikan tahun 2020 Jakarta Propertindo (Jakpro) telah membayar commitment fee ke Formula E sebesar Rp560 milyar.
“Info aja nih guys, Jakpro sudah membayar commitment fee ke Formula E sebesar 560 milyar di tahun 2020,” ujarnya.
Selanjutnya Giring merasa heran pelaksanaan Formula E tinggal 5 bulan lagi tapi kondisi sirkuitnya masih berupa lumpur.
“Kok bisa tinggal 5 bulan lagi Formula E sirkuitnya masih seperti ini. Kok bisa dana sebesar setengah triliun uang rakyat, setengah triliun disia-siakan dengan cara seperti ini,” ketusnya.
Lebih lanjut Giring menuturkan proyek Formula E merupakan proyek ambisius buat menjadi calon presiden (capres).
“Gue ngga habis pikir, uang rakyat Jakarta dihambur-hamburkan begini, terus proyek ambisius buat nyapres ini. Semoga tidak merugikan uang pajak,” ujarnya sambil berharap.
Saat melakukan sidak di sirkuit Formula E di Jakarta kakinya Giring terjeblos ke dalam lumpur.
“Gila nih tanahnya masih lembek habis, kaya begini bisa jadi sirkuit apa ngga nih?” pungkasnya sambil bertanya.
