Tutup Iklan
Berita

Ini Solusi Menhub Terkait Angkutan Massal dan Pelabuhan Tanjung Carat

69
×

Ini Solusi Menhub Terkait Angkutan Massal dan Pelabuhan Tanjung Carat

Sebarkan artikel ini
Ini Solusi Menhub Terkait Angkutan Massal dan Pelabuhan Tanjung Carat
SUMSEL, BERITARAYA.ID– Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terkait Rencana Integrasi Layanan dan Transportasi di Kota Palembang dan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat

Budi Karya Sumadi membeberkan diskusinya hari ini bersama Gubernur Sumsel dan Walikota Palembang terkait angkutan massal. Angkutan massal adalah suatu ontimit bagi suatu kota, apabila ingin menjadi suatu kota yang polusinya berkurang, tidak macet dan memberikan kemudahan bagi masyarakat

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

“kota Palembang adalah Kota yang memiliki fasilitas paling lengkap di seluruh Indonesia yaitu ada Light Rail Transit (LRT), Bus, Angkot, Oplet dan angkutan massal sungai. Oleh karena itu Kota Palembang menjadi model angkutan perkotaan, sehingga keberhasilannya akan bisa diterapkan di kota-kota yang Lain di Indonesia,” katanya.

Dirinya berterima kasih kepada Gubernur Sumsel yang peduli walaupun bukan urusannya dan Walikota Palembang yang kooperatif dan ini menunjukkan bahwa arahan Presiden RI harus berkolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah terbukti disini.

“Harapan saya bulan mendatang harus ada polese yang baik bagi kota palembang yaitu memberikan harga yang lebih terjangkau, memberikan kemudahan, memberikan alternatif pembayaran dan memastikan bahwa hal itu dilakukan dengan baik,” harap Budi.

Selanjutnya Budi menjelaskan bahwa selain angkutan massal, dirinya juga membahas secara highlight berkaitan dengan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, bahwa Tanjung Carat merupakan suatu fasilitas prasarana yang harus ada karena akan membuat pertumbuhan perekonomian di Kota Palembang jalan

“Pembanguna Pelabuhan Tanjung Carat sudah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Untuk finalisasi lahan sudah ada dan kita akan melakukan upaya-upaya kreatif financing yang melibatkan pihak swasta dalam dan luar negeri. Insyaallah dalam waktu dua bulan ini kita akan mencapai suatu formula yang baik dan kita yakin ini akan menjadi stimulus bagi Sumsel menjadi lebih baik,” jelasnya.

Sementara Gubernur Sumsel H Herman Deru berterima kasih kepada Menteri Perhubungan RI yang peduli terhadap persoalan Kota Palembang terkait kepadatan lalu lintas yang penyebabnya nanti akan diurainya, tetapi solusinya sudah ada karena Kota Palembang sudah memiliki transportasi modern, nyaman dan murah.

“Oleh karena itu harus kita permudah lagi akses masyarakat untuk menujunya dan kepraktisan-praktisan yang lain, bahkan sampai terobosan-terobosan penggantian Bus-bus pengumpannya,” kata Deru.

Deru mengungkapkan lalu lintas di wilayah Sumsel khususnya Kota Palembang semakin lama semakin padat karena daya beli masyarakat terhadap kendaraan semakin banyak dan adanya dua akses tol pintunya ada di Kota Palembang yaitu tol Palindra dan Kapal Betung

“Pintu keluar palindra dan Kapal betung tetumpu di Kota Palembang. Sementara untuk melanjutkan kebetung tolnya lagi dalam pengerjaan, oleh karena itu memang kita rasakan kepadatan lalu lintas pada jam tertentu, apalagi jam berangkat dan pulang kekantor maupun sekolah. Menteri Perhubungan akan memberikan solusinya,” ungkapnya

Sekain itu Deru menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota menyambut baik kerja sama kolaborasi, bukan hanya kolaborasi yang akan segera dilakukan dengan Pemerintah Pusat

“Menteri Perhubungan tadi katakan akan memberikan subsidi khusus kepada siswa dengan amandemen 25 ribu persiswa. Hal ini masih dalam kajian dan kemungkinan bisa lebih kecil atau bisa lebih besar, dan ini belum final karena kita masih menunggu februari,” ujarnya.

Terakhir terkait pembangunan Tanjung Carat, Deru menyampaika semua proses administrasi sudah berjalan dan untuk masalah pembiayaan yang memang harus dikaji terlebih dahulu karena bukan hanya untuk jangka pendek, tetapi butuh jangka panjang dan termasuk pengembangannya.

“Untuk persoalan-persoalan yang prinsip sudah selesai, artinya lahan, jalan menuju Tanjung Carat, Kedalaman laut tempat dermaganya dan semuanya sudah masuk dalam standar pelabuhan internasional,” tutupnya.